KEMENTERIAN
RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITAS
RIAU
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PEKANBARU
AMERIKA UTARA (HUBUNGAN
LUAR NEGERI)
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Riau Pekanbaru
OLEH :
HALIM MUNIB MUSLIM
NIM.1501123930
JURUSAN
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
RIAU
PEKANBARU
2018
HUBUNGAN LUAR NEGERI AMERIKA UTARA
Untuk melindungi
suatu Negara maka bisa kita lihat dari kebijkan luar negeri suatu Negara tersebut,
termasuk Negara-negara amerika utara yang mana Negara-negara amerika utara
seperti Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat dalam melakukan atau pelaksanaan
luar negaerinya lebih mengutamakan kepentingan nasionalnya(national interest). Ketiga
Negara tersebut memiliki sumber daya alam yang banyak serta merupakan salah
satu mitra dagang terbesar di dunia dan sumber investasi bagi bangsa asing.
Amerika serikat
Ada beberapa pola dalam menyikapi kebijakan luar
negeri amerika serikat, yaitu terdiri dari empat pola kebijakannya, pola-pola
tersebut ada perbedaan antara semua pola tersebut bahkan ada juga yang
bertentangan di antara pola-pola kebijakan luar negeri amerika serikat yang
mana hal tersebut terjadi dikarenakan satu kebijakan dengan kebijakan yang lainnya
berbeda periode atau ntahap munculnya kebijakan tersebut ada jngka waktu yang
panjang dalam membuatnya.
Pola pertama adalah Isolasionis yang mana merupakan
sikap yang di munculkan para pengambil keputusan politik luar negeri amerika
serikat baik itu mentri luar negeri atau steak holdernya dan pola ini mulai
berlaku pada masa awal penerapan politik luar negeri yang menjadi pola
kebijaksanaan dan alas an serta dasar dari pola keijaksanaan ini yaitu dengan
menggunakan konsep politik imperialism eropa yang besar (great power) terhadap Negara-negara
di luar eropa sendiri.
Pada tahun 1823 bahwa James Monroe menggembangkan
lebih lanjut sifat isolasionis amerika serikat denga 21 alasan untuk mengusir
perserikatan besar ketika itu. Yang mana amerika serikat lahir dalam bentuk
intervensi di amerika serikat. Yang mana memiliki tujuan untuk menolong wagra
amerika sendiri dari ancaman-ancaman, tindakan ini sekaligus melahirkan
semboyan “American for the American”. Kemudian ada namanya periode ekspansi
yang mana pola ini sangat bertolak belakangan dengan periode pertama yaitu
isolasionis, Karena amerika terjadi perkembangan arus budaya dan social yang di
bawa oleh orang-orang barat yaitu eropa yang mana mereka juga mencoba
menggembangkannya dengan cara-cara yang sesuai dengan kondisi dalam negerinya
yang bertujuan untuk menguasai seluruh dataran amerika dengan terbuktinya
adanya peran dari Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Meksiko.
Periode selanjutnya yaitu adalah periode dimana lahir
setelah perang besar dalam sejarah terjadi di abad ke-20 yang mana memberi
warna baru dalam kmontes perpolitikan di amerika serikat yang terutama dalam
hal politik luar negerinya dan periode ini di sebut dengan periode Netral. Mengapa
netral, karena pada saat itu ketika perang usai maka kebijakan politik luar
negeri amerika serikat lebih netral yang di manifestasikan dalam berbagai
kebijaksanaan, yang pada perkembangan selanjutnya bahwa politik luar negeri
amerika serikat mengarah pada intervensi, yaitu kebijakan yang bersifat campur
tangan dalam berbagai urusan baik internasional ataupun hal-hal lainnya. Yang mana
mengakibatkan timbulnya kebijakan-kebijakan yang semena-mena dan secara terang-terangan
melanggar norma-norma dalam negerinya baik peradilan yang berlaku dalam
hubungan internasional juga secara tidak langsung juga di langgar oleh
pemerintah amerika serikat sendiri.
Setiap Negara tentu mementingkan kepentingan negaranya
sendiri begitu pula dengan Negara amerika serikat yang mana politik intervensi
ini dilakukan untuk tercapainya kepentingan nasional amerika serikat denga
menggunakan jalan-jalan pintas untuk menjalankannya. Dan jalan pintas yang di
lakukan Negara amerika serikat sendir biasanya tidak menggunakan procedural peradilan
dalam system pemerintahan amerika serikat dan internasional.
Setiap presiden tentunya memiliki tujuan dan arah
dalam menyikapi setiap kebijakan mentri luar negerinya sama halnya juga dengan
presiden amerika serikat pada periode saat sekarang ini, Donald Trump sebagai
presiden amerika serikat yang sekarang merupakan presiden yang arah
kebijakannya sangat susah untuk di prediksi karena dasar atau kepribadian
seorang presiden Donald Trump dengan pemikirannya yang berupa pemikiran Realism
gaya baruyang berupa kebijakan luar negeri gaya baru atau “new
rational American foreign policy”
yang lebih terfokus kepada keamanan dan ekonomi serta memerangi tindakan
radikalisme islam.
Ketika masa pemerintahan presiden Obama,Kebijakan luar
negeri amerika serikat lebih memposisikan negaranya sebagai penyeimbang
kekuatan dari Negara
Tiongkok,
Rusia, Jepang, dan Korea Utara. Akan tetapi
ketika masa kepresidenan Donald Trump, terlihat ada
yang berbeda dari arah kebijakan Luar Negeri Amerika yang cenderung melonggarkan
aliansinya dengan Jepang dengan hanya
menitik beratkan kerjasama dengan Negara jepang pada sector keamanan saja dan
lebih mengarah untuk membuka kesempatan kerjasama dengan
Korea Utara dengan rencana membuka diskusi awal demi menghadapi ancaman nuklir
ke depan.
Ada dua hal yang di fokuskan oleh pemerintah amerika
serikat dalam melakukan kebijakan luar negerinya terhadap keamanan yaitu Fokus
pada aksi anti terorisme dan keamanan,
kedua hal tersebut merupakan dua hal penting
yang dikedepankan Amerika Serikat dalam menjalin hubungan kerjasama Luar Negeri,
yaitu kebijakan Counter Terrorism. Di bawah rezim Donald Trump sekarang,
praktek Counter Terrorism semakin menemui ketidakpastian ketika secara jelas
justru Amerika bekerjasama dengan negara pemilik nuklir namun mempertunjukkan
kebijakan Donald Trump yang memerangi pemeluk Islam tak terkecuali bagi
penduduk Amerika Serikat. Di era Obama, Amerika sangat peduli dengan
multikulturalisme. Bukan dengan memerangi penduduk Islam, Obama lebih
mempertunjukan bantuan ke negara Suriah untuk memerangi ISIS.
Daftaf Pustaka
Ø Peperangan yang terjadi Soebantardjo, Sari Sejarah Eropa Amerika Jilid
II, BOPKRI, Yogyakarta, 1961, hal. 139
Ø Dexter Perkin, The American Approach to Foreign Policy, Terjemahan
Aditiaman, Jakarta, 1956, hal.l3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar