Tampilkan postingan dengan label Imas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Imas. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Desember 2015

PREMAN PENSIUN

Bila membaca judul di atas maka sadar atau tidak sadar pikirian kita lebih terfokus pada judul sinetron fenomenal  dalam RCTI  yang digandrungi oleh banyak kalangan. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu rumah tangga, pedangang pasar , pedagang asongan hingga politikus pun banyak yang menyukai sinetron komedi yang cukup kocak ini.
Pada kesemapatan ini saya akan coba mengungkap sisi lain dari latar belakang, alur cerita dan pesan “terselubung” dibalik  sinetron PREMAN PENSIUN ini. Berbeda dengan kebanyakan acara TV yang  hanya menyedot  lebih focus kepada special market , seperti kaula muda , ibu-ibu rumah tangga, politisi, atau  yang bernuasa religius saja.
Salah Satu Aktor Kawakan Preman Pensiun Epy Kunsnandar

Berdasarkan hemat saya ada sekurang-kurangnya 4 keunggulan sinetron PREMAN PENSIUN berhasil mendapat rating meroket dari acara-acara lainnya, baik di RCTI sendiri maupun dibanding stasion TV nasional lainnya :

1.FENOMENAL
Fakta yang ada di tengah masyarakat kita memang dirasakan oleh banyak kalangan tentang keberadaan preman dalam  tatanan kehidupan sosial masyarkat  sehingga tema ini cukup mengakar alias membumi.

2.KESEDERHANAAN
Di saat kondisi ekonomi masyarakat bawah dibayangi-bayangi ketidakjelasan , harga pada melambung, begal di mana-mana, berita perampokan di siang bolong  bahkan terjadi di rumah perwira polisi sekalipun. Mau tidak mau rasa pesimistis terhadap  glamor kehidupan kelas atas dan jurang ekonomi  dan kesulitan  melakoni berbagai pilihan dalam hidup kian nyata. Reflexi realita strata sosial dalam kemasan yang sederhana mudah dicerna dan didukung oleh  pemain kawakan  low profile merupakan  bagian kunci kesuksesan sinetron PREMAN PENSIUN  merebut perhatian pemirsa

3.LOGIC HUMORIS
Berbeda dengan kebanyakan film dan sinetron komedi lainnya yang terkadang dipaksakan  acting lucunya, pada PREMAN PENSIUN alur cerita lucu dan menggelikan dikemas semasukakal mungkin sehingga  tanpa sadar para actor bermain sangat serius dalam kelucuan atau lucu dalam keseriusan.

4.SANTUN MENDIDIK
Dahsyatnya dunia komunikasi ke seluruh penjuru dunia tanpa batas, sadar atau tidak sadar merobak tatanan sosial etika masyarakat. Sehingga  tatakrama, sopan santun dan budi pekerti semakin hari semakin menjadi barang langka. Hirarki bertutur kata menjadi kacau, setidaknya dipandang dalam sudut ketimuran.  Kata-kata  Sapaan Penghormatan kepada orang yang lebih tinggi usia atau disegani  seperti ;  Bapak, Abang, Akang, Kakak, dll sudah mulai luntur dan salah kaprah penggunaanya. Seorang wartawan sekarang tidak asing lagi memanggil Anda kepada sorang Presiden, Mentri, Gubernur dll. Bahkan seorang anak SD sekalipun berani panggil JOKOWI kepada Presiden. Dan di kehidupan sehari-hari sering kita dengan seorang murid panggil “Lu” kepada gurunya. Sang guru pun manyun-manyun aja. Duni apa ini.. Apa kata dunia. Tetapi  lain halnya dalam adengan PREMAN PENSIUN, tatanan berbahasa dijaga betul  menempatkan sesuai porsi dan fungsinya.
Sementara ini hasil pengamatan kasar saya setelah mengikuti dan mencermati sinetron PREMAN PENSIUN yang mungkin masih terbit dengan beberap sesi berikutnya.





Omicron menyebar : Para Epidemiologi : Jakarta Terancam

Ilmu Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan,...